Prakerin BLC Telkom Klaten - KPLI Klaten

Senin, 14 November 2016

Interkoneksi Jaringan dengan Tunnel

Tidak ada komentar
Interkoneksi Jaringan dengan Tunnel

Assalamualaikum guyss,,, bertemu lagi dengan saya, pada postingan sebelumnya saya telah menshare materi bridging dan pada postingan kali ini saya akan menshare tentang Interkoneksi Jaringan dengan Tunnel. Nah,, langsung saja... 👀👇

            Begini ya guys,, Pada saat sebuah peruahaan memiliki kantor cabang, biasanya perusahaan menginginkan antara kantor pusat dengan kantor cabang bisa saling interkoneksi. Dapat melakukan file sharing, VOIP, dan kebutuhan pertukaran informasi dalam jaringan lainnya. Masalah muncul apabila ternyata kantor pusat dengan kantor cabang berbeda kota. Akan butuh biaya mahal jika harus membangun infrastruktur kabel/wireless/fiber-optic yang digunakan untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang. Nah MikroTik memberikan solusi yang cukup ekonomis dan reliable untuk masalah ini ya guys, salah satunya dengan Tunnel.







          Untuk membangun tunnel, kedua kantor baik kantor cabang maupun kantor pusat harus terkoneksi ke internet dan memiliki IP public static ya guys. Tunneling merupakan salah satu cara untuk membangun sebuah jalur  antar mikrotik router di atas sebuah koneksi TCP/IP. Jika digambarkan dalam bentuk topologi, akan terlihat seperti berikut :



Nantinya, jaringan lokal dibawah router di kantor cabang dan router di kantor pusat akan bisa saling bertukar informasi dan bertukar file.

Ethernet over IP (EoIP) 


         Merupakan protocol pada Mikrotik RouterOS yang berfungsi untuk membangun sebuah Network Tunnel antar MikroTik router di atas sebuah koneksi TCP/IP. EoIP merupakan protokol proprietary MikroTik (support juga di linux tetapi harus di-compile manual). Maka untuk menggunakan fitur ini, router di Head Office dan router di Branch Office harus sama - sama menggunakan router MikroTik. EoIP menggunakan Protocol GRE (RFC1701).
Dari detail topologi yang sudah digambarkan diatas, kita akan coba implementasikan dengan EoIP. Maka kita bisa lakukan langkah konfigurasi sebagai berikut. Pertama, tambahkan interface EoIP di menu "Interfaces". Klik tombol + (add), kemudian pilih EoIP. Langkah ini dilakukan di kedua router, baik router di Head Office maupun router di Branch Office.




          Akan muncul properties interface baru yang perlu kita setting, yang paling penting adalah parameter "Remote Address" dan "Tunnel ID". Pada saat setting router MikroTik disisi Head Office, isi parameter Remote Address dengan IP Public yang dimiliki oleh router yang ada di Branch Office. Lakukan hal yang sama ketika setting router disisi Branch Office, bisa dianalogikan seperti bertukar informsi IP Public. Kemudian pada parameter Tunnel ID, pastikan memiliki nilai yang sama antara Tunnel ID router Head Office dengan router Branch Office.



Jika EoIP sudah berjalan dan muncul flag "R", selanjutnya kita buat bridge yang nanti akan menjembatani transmisi data dari jaringan LAN yang akan melewati EoIP. Masuk ke menu Bridge, kemudian klik tombol + (add). Isi nama bridge sesuai keinginan.



Selanjutnya, tambahkan interface EoIP dan interface ethernet yag terkoneksi ke jaringan lokal LAN ke dalam Port Bridge. Jadi ada dua interface yang menjadi port bridge.



Jika sudah selesai, coba ping antar host dari jaringan lokal dibawah router, misal dari host lokal yang berada di Head Office ping ke host yang berada di Branch Office.


Sekian ya guys,,, mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan semoga bermanfaat ✌

Sumber : www.mikrotik.com



Tidak ada komentar :

Posting Komentar